. FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STIMULASI SENSORIS


1. Usia.
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSK0jUEp326pVVST0r91ER6ox8qz7o84_Fltz6IIrjB-l9toKS7
* Bayi tidak mampu membedakan stimulus sensori karena jalur sarafnya masih belum matang.
* Penglihatan berubah selama usia dewasa mencakup presbiopia ( ketidakmampuan memfokuskan pada objek dekat ), dan kebutuhan kaca mat baca ( usia 40 – 50 th )
* Pendengaran berubah, mulai usia 30 th, temasuk penurunan tajam pendengaran, kejelasan bicara, perbedaan pola tinggi suara dan ambang pendengaran,
* https://encrypted-tbn2.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRMLvYPmAzXJONi8dRMBr2A4yl3UvbsQTnyr6xrXGomGk28HjJM
Lansia mengalami penurunan lapang penglihatan, peningkatan sensitivitas cahaya yang menyilaukan, kerusakan penglihatan pada malam hari, penuruanan akomodasi, dan kedalaman persepsi dan diskrimionasi warna.
* Lansia memiliki kesulitan membedakan konsonan, suara bicara bergetar, dan terdapat perpanjangan persepsi dan reaksi bicara.
* Perubahan gustatori dan olfaktori mencakup penurunan dalam jumlah ujung saraf pengecap dan penciuman. Serta penurunan diskriminasi rasa dan sensitivitas terhadap bau.
* Proprioseptif berubah setelah usia 60 tahun , termasuk kesulitan dengan keseimbangan, orientasi mengenai tempat dan koordinasi.
* Lansia mengalami perubahan taktil, termasuk penurunan sensitivitas terhadap nyeri, tekanan dan suhu.
2. Medikasi.
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcRa1ItKe0UUxLHxPwTAPVvEAL7aNO_Zsv416tRMGuHOP6B0HAiz
* Beberapa obat antibiotika ( misal streptomisin, gentamisin ) adalah antibiotika yang ototoksik dan secara permanent dapat merusak saraf pendengaran , klorampenikol dapat
mengiritasi saraf optic, Obat jenis analgesic narkotik, sedative dan antidepresan dapat mengubah peresepsi stimulus.
3. Lingkungan.
* Stimulus lingkungan yang berlebihan( peralatan yang bising, percakapan staf di dalam unit perawatan ) dapat menghasilkan beban sensori yangberlebihan yang ditandai dengan kebingungan, disorientasi, dan ketidakmampuan membuat keputusan.
* Stimulus lingkungan yang terbatas ( isolasi ) dapat mengarah kepada deprivasi sensori, serta kualitas lingkungan yang buruk( misal penerangan yang buruk, lorong yang sempit, latar belakang yang bising ) dapat memperburuk kerusakan sensori.
4. Tingkat kenyamanan.
* Nyeri dan kelelahan mengubah cara seseorang berpersepsi dan bereaksi terhadap stimulus.
5. Penyakit yang ada sebelumnya.
* Penyakit vascular perifer dapat menyebabkan penurunan sensasi pada ekstremitas dan kerusakan kognisi.
* Penyakit Diabetes kronik dapat mengarah pada penurunan penglihatan, kebutaan, atau neuropati perifer.
* Penyakit Stroke sering menimbulkan kehilangan kemampuan bicara, kerusakan fungsi motorik dan penerimaan sensori.
6. Merokok.
https://encrypted-tbn1.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcSDarv2GCp4w-iE6iPdSyIn147_e3hbWTMPBq-klEa0oPJqEi7rHw
* Penggunaan tembakau yang kronik dapat menyebabkan atropi ujung-ujung saraf pengecap, mengurangi persepsi rasa.
7. Tingkat kebisingan.
* Pemaparan yang konstan pada tingkat kebisingan yang tinggi dapat meyebabkan kehilangan pendengaran.
8. Intubasi Endotrakea.
* Kehilangan kemampuan bicara sementara akibat pemasukan selang endotrakea melalui mulut atau hidung kedalam trakea.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar